Dari Muhammad bin Al-Munkadir diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Aku memiliki tempat di belakang tembok di masjid Rasulullah Shalallahu ‘alayhi wa ‘ala aalihi wa sallam yang mana aku biasa shalat menghadapnya (sebagai suthrah) di malam hari. Suatu kali penduduk Madinah mengalami paceklik. Maka mereka pun keluar melakukan shalat istisqa’ (untuk memohon
Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh (wafat 1389 H) rahimahullah mengatakan: “Aku sekarang akan menyebutkan sebuah kisah tentang Abdurrahman al-Bakri, salah seorang penduduk Najd. Pada mulanya ia adalah seorang thalibul ‘ilmi (penuntut ilmu) yang belajar pada pamannya, yaitu Syaikh Abdullah bin Abdullathif Alu Syaikh dan para Syaikh yang lain. Kemudian
Beliau adalah sayyidah wanita sedunia pada zamannya. Putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qursyiyah al-Asadiyah. Dijuluki ath-Thahirah yakni yang bersih atau suci. Sayyidah Quraisy dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat kira-kira 15 tahun Fiil (gajah). Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang cerdas dan